Terus terang saya paling demen minum Slurpee-nya Seven Eleven. Efek brain freezing-nya itu lho bikin ketagihan. Tiap ke Gambir, kusempet-sempetin beli di kompleks stasiun.
Tapi sering terpikir ini minuman halal nggak sih? Apalagi nggak sebiji pun logo halal tersemat. Beda dengan Pepsi atau Coca Cola, misalnya, yang sama-sama minuman dari Barat tapi udah disertifikasi MUI.
Penasaran, kutanya petugas kasirnya.
"Mas, makanan-minuman asli sini halal nggak sih? Hot dog atau katsu ini, misalnya."
"Oh, halal, Pak. Halal."
"Kalau minumannya?"
"Halal juga, Pak."
"Kok nggak ada logo halalnya?"
"Ada logo halalnya nggak ya?" tanya si petugas pada temannya.
Sang teman malah angkat bahu.
"Tapi pasti halal kok, Pak. Kan bahan makanannya dari ayam dan sapi."
Well, okay, masuk di akal. Tapi saya nggak puas karena "halal" nggak semata "sapi bukan babi" atau "bikin bikin seger bukan bikin mabok". Penasaran, saya buka situs Seven Eleven Indonesia, barangkali cuma kedua petugas itu yang nggak tahu padahal Sevelind-nya sudah mengumumkan, misalnya.
Ternyata di situsnya pun nggak ada.
Lalu saya datangi situs Seven Eleven dot com (pusatnya), saya ketik kata "halal" di kotak "search". Inilah hasilnya :
Ternyata juga nggak ada.
Baru saat saya kunjungi Google, mengetik kata kunci "Slurpee halal", keluarlah link ini. Voila!
Ini situs Sevel dari Malaysia, satu-satunya yang mengupas soal kehalalan produknya (di highlite-nya). Sayangnya.... waktu saya klik kok keluar gambar ini :
Saya coba lagi dan lagi. Baru pada percobaan ketujuh, link-nya bener, dan keluarlah kabar gembira ini (bukan Mastin) :
Coba baca poin kedua dari bawah. Itu SUNGGUH MELEGAKAN.
Apalagi saya pun nemu keterangan ini dari Wikipedia dalam bahasan "Slurpee" :
Di situ disebutkan kebanyakan Slurpee udah bersertifikasi kosher, sebagaimana halal, kecuali rasa Pina Colada, Twizzler Strawberry, Tropicana Grape Wild Strawberry, dan Monster Black.
Menurut Wiki lagi, Kosher atau kashrut adalah halal versi ajaran Ibrani, tentang makanan yang tidak boleh dikonsumsi bangsa Yahudi, yakni babi, moluska, krustasea, sebagian serangga, campuran daging-susu, dan hewan yang (tidak) disembelih dengan cara shechita. Coba kamu cek sendiri link-nya, barangkali saya salah menerjemahkan.
Dilihat dari aturannya, Kosher mirip dengan Halal. Halal memuat larangan mengonsumsi babi, minuman keras/beralkohol, hewan yang disembeih tidak dengan menyebut asma Allah, dll.
Memang, Slurpee yang kuminum tidak memabukkan. Tapi aturan kehalalan juga menyebutkan, kalau sedikit ataupun banyak, bikin mabuk ataupun nggak, minuman mengandung sesuatu yang bisa memabukkan, pasti jatuhnya haram.
Saya harap, situs berisi informasi halal seperti Seven Eleven Malaysia bisa tetap nangkring secara "sehat sentosa" di halaman utama tanpa kendala apa pun lagi.
DAN TERUTAMA saya harap Seven Eleven Indonesia brbuat hal sama.
Seven Eleven Indonesia juga HARUS mau sedikit bersusah-susah mensertifikasi produknya ke MUI. Bagaimanapun "di sini bukan di sana". Halal di Malaysia belum tentu halal di Indonesia. Bukan berarti metodenya yang beda, tapi ingredient produk yang masuk Malaysia-Indonesia siapa tahu berbeda. Pengesahan pihak berwenang Indonesia tetap diperlukan.
Apalagi, bukankah lucu? Kalau Eropa saja sedang demam sertikasi halal buat menjaring konsumen Muslim (dan Sikh) yang makin banyak, masak Indonesia yang mayoritas Muslim abai dengan "pengabsahan" status halal ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar