Halaman

Setiap kejadian punya kisah lain di belakangnya. Ibarat panggung pertunjukan, situasi di depan dan belakang sama riuhnya. Situasi di depan, orang banyak yang tahu. Lalu bagaimana kisah di bagian belakangnya?

Di tempat inilah cerita (di belakang panggung) bergulir.......

Kamis, 12 Juli 2012

(Parodi) Andai Gue Ikut Take Me Out Indonesia


Ini tulisan lama gue. Yang ditulis saat acara TAKE ME OUT INDONESIA lagi ranum-ranumnya ditonton pemirsa, terutama gue, yang saat itu lagi ngebujang jomblo. Maklum, tak kunjung mendapat jodoh, pikiran jadi ngayal ke mana-mana he he….

Gue mengkhayalkan bagaimana seandainya gue ikutan "menjual diri" di hadapan 30 cewek single yang sudah pasti berharap banyak dari gue. Tapi berhubung gue orangnya jayus, dan punya wajah yang jauh dari kata "menggembirakan", mungkin beginilah kejadiannya. ....


http://www.kusukasuka.com/wp-content/uploads/2012/06/jomblo2.jpg

CHOQIE (pembawa acara) berdiri kokoh di atas panggung. Beberapa cowok jomblo udah dia panggil guna menjajakan diri di hadapan 30 cewek manis-manis dan cantik-cantik. CHOQIE pun memanggil cowok berikutnya.

CHOQIE : “Pria single berikutnya, keluarlah!”

Yang dimaksud si Choqie jelas gue, yang masih berada di balik tabir yang menurut gue mirip pintu kamar mandi di hotel-hotel (jangan-jangan beneran punyanya hotel?). Tentu saja gue keluar. Seperti peserta lainnya yang berjalan ke panggung diiringi lagu yang mencerminkan karakter dan kesukaannya, gue pun begitu. Maka keluarlah background music lagu…..

“Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asik
Oh senangnya aku senang sekaliiiiiiiiii……………………….”

Lho lho lho? Kok lagu Crayon Sinchan!?

Bodo ah! Melengganglah gue ke samping Choqie setelah beraksi dulu di depan ke-30 cewek single itu dengan gaya peragawan yang ikutan casting film… Kakek Cangkul....!

Tentu para cewek itu langsung ilfil. Apalagi demi ngelihat dandanan gue yang biasa aja, berjins belel, kaos oblong berlogo parpol yang pastinya didapet gratis, dan helm standar yang lupa gue titipin ke tukang parkir! So pasti ke-30 cewek itu langsung matiin lampu (tanda nggak tertarik) saking malesnya dapet calon pendamping tukang ojek kayak gue (kalau kayak Ari Wibowo pasti welkom-welkom aje he he).

CHOQIE: “Lho? Lho?! Kenapa dimatiin semua? Kan lelaki single ini belum nunjukin kebolehannnya sama sekali?! Oke deh, saya anggap kalian cuma ilfil ngeliat mukanya yang rata. Tapi saya pastikan ini baru helmnya. Bukan mukanya. (ke gue) Tolong, Mas. Helmnya dilepas dulu.”

GUE: “Ah, sori. Lupa. Soalnya gue tadi datang telat, sehingga kepaksa gue turun dari SILVERBIRD (sengaja gue kencengin untuk menunjukkan “kelas” gue) yang kejebak macet, lalu naik ojek yang lebih bisa diandalkan di kemacetan.”

CHOQIE: “Naah, girls, sekarang udah pada tau kan alesannya? Makanya, jangan berburuk sangka dulu. Kita dengerin aja dulu lelaki single kali ini memperkenalkan dirinya.”

Choqie mempersilahkan gue.

GUE: “Hai, saya Hara. Sori atas ketidaknyamanan yang tadi gue tampilin. Nggak ada niat buruk kok dari saya terhadap kalian. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa saya seorang sederhana yang sedang mencari pendamping hidup, dan saya serius akan hal ini. Profesi saya, sejauh ini sih, seorang PEJABAT.”

Mendengar kata terakhir itu, langsung deh para perempuan single menyalakan lagi lampunya SEMUANYA.

CHOQIE: “Wow, sepertinya kita punya lelaki yang berkualitas kali ini.”

Gue sih tahu omongan Choqie untuk sekedar menambah nilai jual gue secara lelaki single lainnya nggak kalah berkualitas gitu lho. Wong banyak yang jadi pengusaha muda!

CHOQIE: “Ngomong-gomong kamu jadi PEJABAT apa?”

GUE: (rada ragu-ragu): “Errr… cuma…. PEngangguran JAwa BAraT!”

Dan sukses seluruh lampu dimatiin lagi!!

Si Choqie juga rada keder merasa doi juga ketipu sebutan PEJABAT gue.

GUE: “Tapi gue nggak sekedar PEJABAT (gue mulai mempromosikan diri sendiri tanpa perlu nyanyi ataupun bikin profil video 3gp dengan judul “Jakarta Lautan Asrama”). Oke, gue memang nggak sesibuk pengusaha muda atau konsultan keuangan. Oke, gue nggak seganteng Ari Wibowo dan nggak sekaya Abu Rizal Bakrie, tapi gue hafal Dasa Dharma Pramuka dan Pembukaan UUD ’45. Dan gue punya hati, punya keseriusan, punya kemauan untuk membahagiakan, dan punya pengalaman kerja 2 tahun serta curriculum vitae beserta permohonan gaji yang saya sebutkan di bawah. Dan terutama, saya seorang PENGARANG.”

Sejenak hening. Tapi sekonyong-konyong, dua wanita single menyalakan lampunya.

CHOQIE (menepuk bahu gue): “Well done, Bro. Dua perempuan single mulai tertarik padamu.”

Pfiuhh, syukurlah. Gue bernafas lega. Nggak percuma gue latihan pidato di depan tempat pemungutan suara he he....

Berhubung 2 orang udah dianggap cukup untuk melakukan sesi berikutnya, maka Choqie ngasih aba-aba  untuk menjalani sesi ini, yakni tanya jawab.

CHOQIE : “Silahkan Hara mengajukan satu pertanyaan pada kedua perempuan single.”

GUE: “Sepertinya kalian menyalakan lagi lampu karena gue seorang PENGARANG. Apa yang membuat kalian tertarik pada seorang PENGARANG?”

CEWEK SINGLE 1: “PENGARANG bagi gue…..SEXY (ketawa nakal).”

CEWEK SINGLE 2: “PENGARANG bagiku…. IMAJINATIF. Saya suka imajinasi (bersemangat)”

CHOQIE : “Baklah, dua perempuan udah ngasih jawabannya masing-masing. Silahkan Hara memilih salah satu yang sreg buat hatimu berdasarkan jawaban itu. Silahkan matikan lampu salah satunya yang kamu nggak suka, dan bawa kemari cewek yang kamu suka.”

Maka gue pun maju ke arah CEWEK SINGLE 1, kemudian mematikan lampunya.

GUE: “Maaf, bukannya gue nggak suka lo. Tapi sexy adalah kata yang riskan. Sekarang gue boleh sexy. Suatu saat gue berubah 'ndut dan botak, lo pasti ninggalin gue.”

Lalu gue datengin cewek yang satu lagi.

GUE: “Gue pilih dia. Gue suka cewek yang suka imajinasi. Jadi kalaupun yang kami naekin bajaj, dengan imajinasinya dia berasa naik BMW ha hah…..

CHOQIE: Pemikiran bagus, Bro. Sekarang saya persilakan kalian ke romantic room buat ngobrol lebih banyak.

Dan ngobrollah kami berdua. Ternyata cewek yang gue pilih ini napsuan, masbro! Belum apa-apa udah ngajak pulang ke rumah padahal acara Take Me Out belum selesai.

CEWEK SINGLE 2: Ajak gue ke rumah lo. Gue pengin tahu gimana rasanya jadi pasangannya PENGARANG. Gue pengen tahu gimana kalau PENGARANG sedang BEKERJA!

Maka gue sama dia pun menyelinap bareng. Sekitar satu jam kemudian, sampailah kami ke rumah gue. Dan seperti permintaannya, gue pun langsung beraksi. Gue ambil sebatang kayu, lalu gue bakar. Sebelum tuh kayu kebakar gue langsung siram pake air. Sisa-sisa pembakarannya gue jemur bentar, lalu langsung gue bungkus ke plastik.

Si cewek heran.

CEWEK SINGLE 2: Kok cara kerjanya kayak gini? Bukannya kamu PENGARANG?

GUE: Emang. Gue kan kerja membuat ARANG. Jadi orangnya disebut PENGARANG.

CEWEK SINGLE 2: HAH? (pingsan…..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar